Langsung ke konten utama

Perkembangan SIG Dunia


PERKEMBANGAN SIG DUNIA
Pengertian SIG
Perkembangan sistem informasi taka da artinya tanpa didukung oleh kemajuan teknologi jaringan computer. Melalui jaringan computer maka memungkinkan dilakukannya komunikasi dan interaksi antar data yang secara fisik  terpisah. Teknologi ini mengatasi semua hambatan baik dimensi waktu (dapat dilakukan kapan saja) maupun dimensi geografis (dari tempat di mana saja  yang terhubung dengan jaringan computer).
Ciri utama sistem informasi adalah distribusi dan interaksi basisdata. Sistem informasi merupakan kesatuan elemen yang tersebar dan saling berinteraksi yang menciptakan aliran informasi. Proses interaksi tersebut berupa proses data dengan cara pemasukan, pengolahan, integrase, pengolahan, komputasi atau perhitungan, penyimpanan, serta distribusi dana atau informasi. Tujuan sistem informasi adalah untuk menyediakan dan mensistematikkan informasi yang merefleksikan seluruh kejadian atau kegiatan yang diperlukan untuk mengendalikan operasi-operasi organisasi.
Dalam istilah asing, SIG dikenal juga dengan nama Geographycal Information System (GIS) yang diartikan sebagai suatu sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memangggil kembali, mengolah, menganalisis, menghasilkan, dan mempublikasikan data bereferensi geografis atau data geospatial untuk mendukung pengambilan keputusan. SIG dapat diperguna kan untuk kepentingan perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan sistem informasi lainnya yang membuatnya menjadi lebih berguna untuk berbagai kalangan dalam menjelaskan kejadian, merencana kan strategi, dan memprediksi, serta memberi solusi dari masalah yang terjadi.
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem informasi spasial yang digunakan untuk memproses data yang bergeoreferensi dan sekolah yang ada didaerah kabupaten Rokan Hilir. SIG berbasis web memungkinkan akan membantu memcahkan masalah tersebut, dengan begitu kita dapat melihat peta lokasi dimana sekolah yang berhak menerima dana Bantuan Operasional Sekolah dan telah mendapatkan dana Bantuan Operasional Sekolah.
Sistem Informasi Geografis merupakan sebuah sebuah sistem yang terdiri dari software dan hardware, data dan pengguna serta institusi untuk menyimpan data yang berhubungan dengan semua fenomena yang ada dimuka bumi. Data-data yang berupa detail fakta, kondisi dan informasi disimpan dalam suatu basis data dan akan digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti analisis, manipulasi, penyajian dan sebagainya
Sejarah SIG
Awal Mula
Geografi merupakan salah satu ilmu yan mengikuti sejarah perkembangan manusia. Manusia mengenal tempat tinggal dan lingkungan sekitarnya, yang pada awalnya hanya tersimpan pada otaknya atau yang biasa disebut peta mental. Perkembangan selanjutnya ialah manusia mulai menggambarkan lingkungan sekitarnya pada suatu bidang atau yang disebut dengan peta sketsa yaitu tanpa proyeksi dan skala.
Zaman Prasejarah
            Peta tertua ditemukan ketika dilakukan penggalian reruntuhan kota Gasur, Babilonia, berupa sebilah lempeng kecil tanah liat dan diperkirakan dibuat sekitar 2500 tahun sebelum masehi. Peta generasi kedua ditemukan di Mesir, yang digambarkan diatas lembaran kertas yang terbuat dari kulit. Peta ini memperlihatkan persil-persil tanah pertanian yang terdapat di sekitar lembah sungai Nil dan lokasi-lokasi tambang emas pada masa pemerintahan Rameses II (1292 -1225 tahun sebelum masehi). Bangsa Yunani menggunakan  sistem koordinat segi-empat untuk pembuatan peta-petanya sekitar 300 tahun sebelum masehi. Mereka melakukan pengamatan hingga didapat bukti-bukti yang menyatakan bahwa bentuk bumi itu tidak datar, tetapi bulat. Ilmuwan Yunani juga memperkenalkan konsep-konsep bumi bulat dengan kutub-kutubnya, garis katulistiwa, sistem korrdinat Lintang dan Bujur, sistem proyeksi peta, dan hitungan dimensi-dimensi bumi. Perkembangan perpetaan dan diskripsi wilayah selanjutnya lebih didasarkan atas berbagai kepentingan, seperti untuk perang dan pajak serta pelayaran.

Zaman Arab Islam
Bangsa Arab Islam memimpin dunia Geografi dan Kartografi pada abad pertengahan. Banyak karya Yunani diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab hingga ilmu Geografi berkembang pesat. Idrisi yang diangkat sebagai penasihat dan pengajar di Istana oleh Raja Sicilia, Roger II pada 1154, Idrisi membuat globe (bola dunia) pertama kali yang terbuat dari perak seberaat 400 kg memuat tujuh benua, danau dan sungai, kota, gunung, dataran, rute perjalanan dan catatan ketinggian. Ia juga mengarang suatu kitab yang enggambarkan bentuk bumi yang bulat dan mengambang diangkasa seperti kuning telur. Juga menjelaskan tentang iklim, lautan dan dataran serta penjelasannya secara rinci.
Zaman Perkembangan Eropa
Ilmuwan Eropa mengembangkan perpetaan pada abad 15 setelah menterjemahkan karya ilmuwan Yunani dan ilmuwan Islam. Perkembangan lebih lanjut pada awal abad 19, dimana perpetaan banyak digunakan untuk menyampaikan informasi geografis untuk tujuan pengembangan perencanaan. Hal ini dilakukan dengan cara mengkompilasikan berbagai informasi untuk mendapatkan informasi baru yang dibutuhkan.
Komputer Awal
Perkembangan pesat computer pada pertengahan abad 20 turut mempengaruhi perkembangan SIG kearah digitalisasi. Di awal 1960-an, potensi computer elektronik telah dikenal di Kanada dan Amerika Serikat. Pada 1963, sistem informasi Geografis Kanada (CGIS: Canadian Geographic Informastion System) mulai beroperasi dan kemudian menjadi SIG sesungguhnya yang pertama di dunia. Dua tahun kemudian, di Amerika Serikat sistem serupa (MIDAS) juga mulai digunakan untuk memproses data-data sumberdaya alam. Pada tahun 1970-an hinnga 1980-an, berbagai sistem telah berevolusi untuk menggantikan komputasi Kartografi manual. Sistem produksi banyak tersedia di akhir 1970-an dan  pengembangan sistem ini dilanjutkan hingga 1980. Walaupun demikian, di awal 1990-an, pendekataan yang sempurna terhadap beberapa tugas-tugas Kartografi masih belum ditemukan.
Zaman Perkembangan Komputer Pc Dekstop
            Penyebaran PC memacu operasi-operasi user-friendly dan program-program yang mampu dalam memproses pekerjaan-pekerjaan yang sebelumnya tak terbayangkan. Peningkatan kapasitas kemampuan hitungan proseor mikro mengakibatkan maraknya pemrosesan citra digitas satelit dan raster lainnya secara komersial pada pertengahan 1980-an. Sistem-sistem perangkat lunak telah dikembangkan dengan cepat. Sistem-sistem basisdata relasional, seperti dBase dan Oracle yang pertama kali muncul pada akhir 198-an, sangat berguna untuk di dalam pemrosesan data Geografi. Pada tahun yang sama, kemampuan komputasi pemroses mikro telah diadopsi untuk berbagai perangkat mulai dari perangkat bantu rumah tangga, mesin-mesin mobil, hingga penggunaannya di dalam SIG.
Zaman Komputer Mutakhir
            Kemampuan perhitungan computer saat ini yang semakin baik menyebabkan perkembangan SIG yang demikian hebat. Perkembangan perangkat lunak SIG semakin baik, sehingga mudah untuk mendapatkan berbagai Program SIG. Teknologi penyedian data yang semakin baik, baik data digitasl spasial maupun data digital non spasial. Berbagai alat penunjang untuk pekerjaan SIG semakin murah dan tersedia dalam banyak jenis, seperti perkembangan kartu grafis, memory modul, hard disk, berbagai perangkat komunikasi dan lain sebagainya.
Perkembangan SIG
  • 35000 tahun yang lalu di dindng gua Lascaux, Perancis, para prmburu Cromagnon menggambarkan hewan mangsa mereka, juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi hewan-hewan tersebut.
  • Tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan, termasuk jugaversi awal pemetaan tematis,

Dikembangkannya SIG dengan menggunakan perangkat computer mengakibatkan keterbatasan SIG yang tadinya manual dapat diatasi. Kemampuan SIG saat ini antara lain:
1.      Penggabungan dua berkas data spasial atau lebih baik dengan daerah yang berbeda ataupun sama menjadi lebih mudah.
2.      Editing berkas data spasial terhadap data yang tidak dikehendaki sangat mudah dilakukan.
3.      Tidak memerlukan banyak ruang untuk menimpan data karena data disimpan dalam folder dan file computer (digital).
4.      Mampu mengolah data secara cepat, tepat dan akurat.
Seperti yang telah diuraikan bahwa perkembangan teknologi computer, penginderaan jauh dan GPS (Global Potitioning System) telah menyumbang kemajuan besar terhdap ilmu SIG, sehingga kini SIG juga menarik berbagai kalangan karena manfaatnya yang beraneka ragam.
Penggunaan SIG telah meningkat pesat sejak tahun 1980-an terutama di Negara-negara maju, baik untuk kalangan militer, akademis, pemerintahan, dan kalangan pebisnis. Pada awal mulanya kita ketahui bahwa peta memegang peranan penting dalam bidang informasi geografis namun dengan SIG yang pada saat ini menggunakan teknologi computer data-data tersebut dapat ditayangkan dengan bentuk digitasl (lebih besar kapasitasnya dan efektif).
Kelahiran SIG pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari perkembangan komputer dengan segala macam perangkat keras dan lunak. Perkembangan teknologi komputer yang semakin cepat dalam beberapa dekade ini, sangat memungkinkan untuk berkembangnya berbagai inovasi aplikasi software (perangkat lunak) sebagai wahana penyimpanan, analisis, dan penayangan data geosfer. SIG dianggap sebagai suatu sistem karena merupakan produk yang melibatkan banyak komponen yang saling terkait.
Awal kemunculan SIG secara komputerisasi pada 1964 yang ditujukan untuk menganalisis pengumpulan data lahan yang berkaitan dengan pengembangan lahan pertanian. Dari pertengahan 1960 sampai 1970, pengembangan SIG berlangsung di laboratorium Universitas Harvard. Pada 1964, Howard T. Fisher mendirikan laboratorium komputer grafik Harvard. Laboratorium Harvard menghasilkan angka-angka pada aplikasi kerja SIG termasuk SYMAP (Synagraphic Mapping System), CALFORM, SYMVU, GRID, POLYVRT, and ODYSSEY. ODYSSEY merupakan vektor SIG modern dan kebanyakan dari bentuk-bentuknya akan membentuk dasar untuk aplikasi komersial di masa depan.
Sistem pemetaan otomatis mulai dikembangkan oleh agen intelijen Amerika Serikat (CIA) pada akhir 1960-an. Proyek ini merupakan bayangan dari bank data dunia CIA, kumpulan dari garis pantai, sungai, dan batas politik, serta kumpulan software CAM yang menghasilkan peta-peta dengan skala yang berbeda. Hasil pengembangannya merupakan database peta secara sistematik yang pertama.
Pada 1969, Jack Dangermond yang belajar di labolatorium komputer grafik Harvard menemukan program Environmental Systems Research Institute (ESRI). ESRI telah mampu menghasilkan software ArcInfo dan ArcView. Penggunaan SIG berawal pada 1970 dan dilakukan oleh Roger Tomlinson dan Duane Marble. Pada 1980 dan 1990, aplikasi SIG untuk berbagai kepentingan mulai merambah ke banyak negara. Model-model software yang baru mulai bermunculan. Beberapa jenis aplikasi komersial dipublikasikan selama periode ini, seperti ArcInfo, ArcView, MapInfo, SPANS GIS, PAMAP GIS, INTERGRAPH, dan SMALLWORLD.
Gambar 1. Alhi geografi dan kartografi matematik Howard. T Fisher
Sebenarnya, sistem informasi telah ada sejak dikembangkannya sistem komputer (generasi kedua). Pada akhir tahun 1950 ditemukan sistem komputer tersebut. Hingga akhirnya institusi swasta maupun pemerintah memerlukan analisis-analisis yang bersifat geografis untuk mengambil keputusan, oleh karena itu pada tahun 1963 dikembangkan sistem informasi geografis. Negara pertama dalam pengembangan SIG tersebut yaitu negara Kanada, bukan Amerika Serikat, dimana saat itu namanya CGIS (Canadian Geography Information System). Dua tahun setelah penemuan itu, kemudian Amerika Serikat membuat sistem yang serupa bernama MIDAS untuk memproses data-data sumberdaya alam.
Gambar 2. Citra satelit Amerika Serikat
Sebenarnya, lingkungan akademis juga sudah membuat sistem komputerisasi untuk pemetaan, walaupun pengembangan SIG dimulai di lingkungan pemerintah seperti CGIS dan MIDAS. Universitas Harvard sudah membuat laboratorium komputer grafik dan analisis spasial dan menghasilkan beberapa produk pemetaan yaitu SYMAP (synagraphic mapping) pada tahun 1964, CALFORM pada akhir tahun 1960, dan SYMVU juga pada tahun 1960, POLYVRT dan ODYSSEY tahun 1970-an.
Di Belanda, kampus ITC mengembangkan SIG pada tahun 1985 yang bernama ILWIS (integrated Land and water information system); dimana sistem ini sudah dilengkapi dengan kemampuan (features) untuk menggabungkan fungsionalitas pengolahan citra dijital, basis data relasional, dan lainnya. Di Universitas Minnesota juga dikembangkan MapServer dan sampai saat inipun Mapserver masih mendapat dukungan dari berbagai komunitas karena memiliki kelebihan yaitu output/image kartografis dengan kualitas tinggi, dan sebagai alat bantu visualisasi data SIG pada aplikasi browser dengan media jaringan internet.
Perkembangan tersebut tentu memunculkan berbagai industri baru untuk mengembangkan sistem SIG. Salah satu perusahaan pengembang SIG yang terkenal adalah ESRI (Environmental System Research Institute) didirikan oleh Jack Dangermond dan Laura Dangermond pada tahun 1969. Pada tahun 1999, salah satu majalah perangkat lunak di Amerika Serikat meletakkan ESRI pada urutan ke 49 dari 500 provider perangkat lunak terbesar di dunia yang dicapai pada tahun 1998.
Pada tahun 1981, ESRI mengeluarkan perangkat lunak Arc/Info. Tahun 1991, ESRI mengembangkan ArcView yang memiliki tampilan menarik, interaktif, tingkat kemudahan yang tinggi dan masih digunakan sampai sekarang. ArcGIS mengintegrasikan aplikasi-aplikasi ArcView (ArcMap), ArcInfo, ArcCaralog, ArcEdit, dan lainnya kedalam enterprise pengelolaan, analisis, dan presentasi data spasial.
Tidak hanya ESRI yang mengembangkan sistem SIG, tapi juga MapInfo Corp yang mengembangkan perangkat SIG  MapInfo pada tahun 1986. MapInfo juga cukup diminati karena mudah digunakan, harga yang relatif murah, tampilan yang interaktif dan menarik, user-friendly, struktur data spasial relatif sederhana, fungsionalitas editing dan digitizing data spasialnya sangat lengkap dan fleksibel, dan dapat di customized dengan menggunakan bahasa pemrograman atau script.
SIG telah diperkenalkan di Indonesia sejak pertengahan dekade 1980an, dan ini telah dimanfaatkan diberbagai instansi pemerintah Pusat maupun Daerah. Teknologi SIG ini mendukung keperluan penyebaran informasi dalam bentuk data atribut dan peta-peta untuk meningkatkan koordinasi dan keterpaduan penyebaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Hal yang terpenting adalah data penerimaan dana bantuan yang telah diterima oleh sekolah di kabupaten Rokan Hilir. Ini sangat penting, sehingga pemberian bantuan yang akan diberikan dapat merata diterima oleh sekolah dan informasi geografis. Teknologi ini dirancang untuk membantu mengumpulkan data, menyimpan data serta menganalisis objek beserta data geografis yang bersifat penting dan kritis untuk dianalisis. Aplikasi Sistem Informasi Geografis telah diterapkan dalam berbagai bidang. Dengan adanya perkembangan teknologi khususnya dibidang internet Sistem Informasi Geografis ini telah dikembangkan menjadi sistem informasi geografis berbasis web.
DAFTAR PUSTAKA
Sugandi, D., Somantri, L. dan Sugito, N. T., 2009. Sistem Informasi Geografis (SIG). Universitas Pendidikan Indonesia.
Utoyo, B. 2009. Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, p. 202.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Residence Time

MAKALAH OSEANOGRAFI KIMIA RESIDENCE TIME Dosen Pengampu : Baharuddin S.Kel, M.Si Oleh : 1.       Aprianor Teguh Saputra (161071621002) 2.       Hadirawati (1610716320004) 3.       Nila Karnia (1610716220014) JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 201 8 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1.       Latar Belakang Kata Oseanografi di dalam Bahasa Indonesia adalah terjemahan dari kata Bahasa Inggris Oceanography , yang merupakan kata majemuk yang berasal dari kata ocean dan graphy dari Bahasa Yunani atau graphein dari Bahasa Latin yang berarti menulis . Jadi, menurut arti katanya, Oseanografi berarti menulis tentang laut. Oceanography: Graphos : ‘ the description of’ , Ocean (lautan). Selain Oseanografi kita juga sering mendengar kata Oseanologi . Kata Oseanologi di dalam Bahasa Indonesia adalah terjemahan dari kata Bahasa Ingg

Tutorial Digitasi (Point, Line, Polygon)

Dalam proses digitasi, pertama pilih Catalog (Jika belum muncul disamping kanan dapat dimunculkan dari baris toolbar) >Pilih Folder tempat penyimpanan>New>Shapefile. Kemudian beri nama dan bilih apa yang ingin dilakukan (point untuk membuat titik, Polyline untuk membuat garis, dan Polygon untuk membuat area). Kemudian sesuaikan koordinatnya dengan cara klik edit lalu pilih (Geographic Coordinate Systems atau Projected Coordinated System, disini saya pilih Geographic Coordinate Systems, kemudian World>WGS 1984>OK). Setelah itu tampilannya akan jadi seperti ini, kemudian klik OK Setalah itu maka garis akan bias ditambahkan dengan cara, Klik Editor (Jika editor belum muncul, klik kanan pada baris toolbar dan centang Editor) >Start Editing Kemudian pilih Create Features dan klik kiri untuk memulai membuat garis double klik untuk mengakhiri garis. Sesuaikan garis yang  dibentuk dengan peta yang ingin di digitasi. Sekian tutorial kali

SEJARAH dan PERKEMBANGAN AKUSTIK

Assalamu’alaikum wr wb. Hello guys! Long time no see. Setelah sekian lama menghilang, akhirnya aku kembali menulis. Kali ini aku akan menulis tentang “Sejarah dan Perkembangan Teknologi Akustik Secara Global Hingga Perkembangannya di Indonesia”, sekarang kita langsung saja ketopik utama. Sebelum mengulas sejarah akustik, ada baiknya agar kita mengetahui terlebih dahulu apa itu akustik dan akustik kelautan. Akustik merupakan sebuah teori yang dimana membahas tentang gelombang suara dan perambatannnya pada suatu medium. Jadi akustik kelautan hanya terbatas dalam medium air laut saja atau dengan kata lain akustik kelautan merupakan teori yang membahas gelombang suara dan perambatannya pada medium air laut. Akustik kelautan merupakan bidang kelautan digunakan untuk mendeteksi suatu target di kolom perairan dengan memanfaatkan gelombang suara. Akustik kelautan juga biasanya digunakan untuk mengukur kedalaman dan mengetahui gambaran dasar laut. Istilah akustik kelautan pertama kali