Langsung ke konten utama



Nama  : Aprianor Teguh Saputra
NIM    : 1610716210002
RANCANGAN PENANGANAN PERUBAHAN GARIS PANTAI
DI PULAU NAENG-BESAR
KECAMATAN BUNAKEN
KOTA MANADO
     Pulau Naeng-besar terletak di Kecamatan Bunaken Kota Manado. Pulau ini terletak pada 1º46’37.62” N dan 124º47’40.93” E. Pulau ini berbatasan dengan Laut Sulawesi dan disekitar pulau ini terdapat pulau yang lebih besar yaitu Pulau Mantehang di sebelah barat dayanya. Terdepat satu desa pada pulau ini yaitu Desa Nian, dengan tiga perkampungan utamanya yaitu Kampung Nian (Bajo-Siau), Kampung Tampi, dan Kampung Terampi.
      Pulau Naeng-besar terletak tidak terlalu jauh dari daratan utama (main land) yaitu pulau Sulawesi. Hal ini menyebabkan pengaruh dari daratan utama cukup besar dibandingkan dengan pulau yang letaknya lebih jauh dari dengan daratan utama.

Pulau Naeng-besar pada tahun 2013 (Google Earth Pro)
Pulau Naeng-besar pada tahun 2018 (Google Earth Pro)
       Berdasarkan analisis yang dilakukan pada software ArcGis 10.5 dan citra Google Earth Pro tahun 2012 dan 2018 (kali ini citra yang di pakai adalah citra tahun 2013) diketahui bahwa luas total daratan pulau Naeng-besar adalah 166 Ha. Selama kurun waktu 6 tahun yaitu dari tahun 2012 hingga tahun 2018 yang mengalami sedimentasi adalah sebesar 0,485 Ha dengan presentase sebesar 0,29%. Luas daratan yang mengalami abrasi adalah 4,55 Ha dengan presentase sebesar 2,74% dari luas daratan totalnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah perubahan garis pantai baik yang disebabkan oleh abrasi maupun sedimentasi yang terjadi di Pulau Naeng-besar tergolong kecil.
            Sedimentasi yang terjadi di Pulau Naeng-besar lebih kecil dibandingkan dengan abrasi. Hal ini disebabkan pengaruh sedimen yang ada di pulau ini sangat kacil. Pulau ini juga tidak memiliki sungai yang mengakibatkan tidak ada pengaruh sedimentasi yang berasal dari pulau itu sendiri.
            Abrasi di Pulau Naeng-besar terjadi pada bagian timur dan utara pulau. Hal ini terjadi karena pada bagian timur laut tidak memiliki penghalang seperti pada bagian selatan yang terdapat Pulau Mantehang. Akibatnya gelombang yang terjadi langsung mengikis garis pantai yang ada di utara dan timur Pulau Naeng-besar.
            Solusi yang paling tepat untuk mengatasi abrasi yang terjadi di Pulau Naeng-besar adalah dengan dibangunnya breakwater di sepanajang garis pantai yang mengalami abrasi cukup besar, hal ini juga didasari tipe pantai nya yang landai sehingga sangat cocok untuk bangunan ini. Dengan adanya dinding laut akan membuat garis pantai yang terabrasi mengalami sedimentasi sehingga garis pantai tidak akan terus mengalami abrasi.
Perubahan garis pantai Pulau Naeng-besar akibat abrasi

Perubahan garis pantai Pulau Naeng-besar setelah dibangun breakwater

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Residence Time

MAKALAH OSEANOGRAFI KIMIA RESIDENCE TIME Dosen Pengampu : Baharuddin S.Kel, M.Si Oleh : 1.       Aprianor Teguh Saputra (161071621002) 2.       Hadirawati (1610716320004) 3.       Nila Karnia (1610716220014) JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 201 8 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1.       Latar Belakang Kata Oseanografi di dalam Bahasa Indonesia adalah terjemahan dari kata Bahasa Inggris Oceanography , yang merupakan kata majemuk yang berasal dari kata ocean dan graphy dari Bahasa Yunani atau graphein dari Bahasa Latin yang berarti menulis . Jadi, menurut arti katanya, Oseanografi berarti menulis tentang laut. Oceanography: Graphos : ‘ the description of’ , Ocean (lautan). Selain Oseanografi kita juga sering mendengar kata Oseanologi . Kata Oseanologi di dalam Bahasa Indonesia adalah terjemahan dari kata Bahasa Ingg

Tutorial Digitasi (Point, Line, Polygon)

Dalam proses digitasi, pertama pilih Catalog (Jika belum muncul disamping kanan dapat dimunculkan dari baris toolbar) >Pilih Folder tempat penyimpanan>New>Shapefile. Kemudian beri nama dan bilih apa yang ingin dilakukan (point untuk membuat titik, Polyline untuk membuat garis, dan Polygon untuk membuat area). Kemudian sesuaikan koordinatnya dengan cara klik edit lalu pilih (Geographic Coordinate Systems atau Projected Coordinated System, disini saya pilih Geographic Coordinate Systems, kemudian World>WGS 1984>OK). Setelah itu tampilannya akan jadi seperti ini, kemudian klik OK Setalah itu maka garis akan bias ditambahkan dengan cara, Klik Editor (Jika editor belum muncul, klik kanan pada baris toolbar dan centang Editor) >Start Editing Kemudian pilih Create Features dan klik kiri untuk memulai membuat garis double klik untuk mengakhiri garis. Sesuaikan garis yang  dibentuk dengan peta yang ingin di digitasi. Sekian tutorial kali

SEJARAH dan PERKEMBANGAN AKUSTIK

Assalamu’alaikum wr wb. Hello guys! Long time no see. Setelah sekian lama menghilang, akhirnya aku kembali menulis. Kali ini aku akan menulis tentang “Sejarah dan Perkembangan Teknologi Akustik Secara Global Hingga Perkembangannya di Indonesia”, sekarang kita langsung saja ketopik utama. Sebelum mengulas sejarah akustik, ada baiknya agar kita mengetahui terlebih dahulu apa itu akustik dan akustik kelautan. Akustik merupakan sebuah teori yang dimana membahas tentang gelombang suara dan perambatannnya pada suatu medium. Jadi akustik kelautan hanya terbatas dalam medium air laut saja atau dengan kata lain akustik kelautan merupakan teori yang membahas gelombang suara dan perambatannya pada medium air laut. Akustik kelautan merupakan bidang kelautan digunakan untuk mendeteksi suatu target di kolom perairan dengan memanfaatkan gelombang suara. Akustik kelautan juga biasanya digunakan untuk mengukur kedalaman dan mengetahui gambaran dasar laut. Istilah akustik kelautan pertama kali